Contoh Resensi Film
Contoh resensi film di bawah ini bisa Anda lihat untuk mempermudah proses penulisannya. Resensi adalah kegiatan menuliskan penilaian terhadap suatu karya sastra baik bentuk tulis maupun bentuk audio visual.
Teks resensi terdiri dari empat bagian masing-masing yakni identitas, sinopsis, ulasan, dan kesimpulan.
Bila karya yang digunakan adalah film, maka isi per bagiannya sesuai isi film rujukan. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi Anda melakukan resensi novel atau jenis buku lainnya.
Konten :
Contoh Resensi Film Anime
Film anime atau animasi khas Jepang kini banyak jadi film favorit bahkan bagi orang dewasa. Genre beragam yang disajikan lewat animasi ternyata memberi pengalaman menonton yang lebih seru. Berikut referensi resensi film anime:
Identitas:
Judul film: Kimi no Na Wa (Your Name)
Tahun rilis: 7 Desember 2016 (Indonesia)
Sutradara: Makoto Shinkai
Produser: Noritaka Kawaguchi
Penulis naskah:
Produksi: CoMix Wave Films
Durasi film: 107 menit
Tokoh:
Taki Tachibana, Mitsuha Miyamizu, Miki Okudera, Hitoha Miyamizu, Katsuhiko Teshigawara
Pengisi suara: Ryunosuke Kamiki, Mone Kamishiraishi, Masami Nagasawa dan Etsuko Ichihara
Sinopsis:
Film besutan sutradara Makoto Shinkai ini bercerita tentang dua remaja yang sama-sama ingin mengubah takdirnya. Mereka berpikir apa jadinya bila dilahirkan dengan jenis kelamin yang berbeda dari yang seharusnya.
Tokoh perempuan yang bernama Mitsuha terlahir sebagai keturunan bangsawan dengan beragam aturan yang harus dijalaninya.
Sedangkan tokoh utama laki-laki yang bernama Taki terlahir sebagai remaja biasa yang harus melakukan kerja paruh waktu.
Suatu hari Mitsuha terbangun di pagi hari dengan perasaan yang biasa saja, begitu pula Taki yang harus bangun untuk sekolah pagi. Namun, tanpa disangka mereka menemukan kelainan bentuk badan juga suaranya.
Ternyata mereka telah bertukar tubuh sesuai dengan apa yang dibayangkan. Perilaku pun harus diubah mengikuti jenis kelamin. Hingga akhirnya keduanya penasaran siapa nama yang menempati tubuhnya di dunia yang lain.
Hampir tidak ada kesempatan bagi keduanya untuk bertemu bahkan bertukar nama. Taki menemukan fakta bahwa tempat tinggal Mitsuha yang bertukar jiwa dengannya telah hancur oleh komet yang jatuh.
Namun, Taki tidak putus asa untuk dapat bertemu dan mengetahui nama jiwa yang bertukar dengannya. Ia akhirnya menemukan celah untuk bertemu dengan Mitsuha di perbatasan dimensi lain.
Keduanya pun saling bertukar nama walaupun mereka yakin akan saling lupa.
Ulasan:
Film anime ini dimulai dengan scene kegiatan masing-masing dari pagi hingga hari usai. Kedua tokoh utama memiliki perbedaan kehidupan yang cukup signifikan.
Sama halnya dengan kehidupan orang banyak scene pembuka ini banyak menarik perhatian penonton di awal filmnya.
Tidak hanya mengajarkan keteguhan untuk mendapatkan apa yang diinginkan, film animasi ini juga mengajarkan bagaimana sesuatu yang mustahil bisa jadi kenyataan asal dikejar sungguh-sungguh.
Plot animasi yang sederhana namun dibalut cerita yang unik menambah kesan film ini.
Konflik tidak biasa di dalam film animasi ini mampu jadi daya tarik tersendiri hingga memunculkan rasa penasaran pada para penikmatnya.
Sebagai film animasi, film ini menyuguhkan pengalaman baru dengan alur yang belum pernah muncul sebelumnya.
Kesimpulan:
Film ini cocok dijadikan bahan kajian bagi penikmat film lintas genre. Pengalaman menonton film animasi dengan alur cerita segar bisa didapatkan lewat film ini.
Walaupun berbentuk animasi film ini lebih direkomendasikan untuk ditonton oleh orang remaja hingga dewasa.
Tidak hanya seru untuk ditonton, nyatanya film ini masih mengandung moral yang bisa didapat oleh penontonnya.
Moral positif bisa banyak didapatkan lewat tokoh Taki yang berjuang sesuai dengan segala keyakinannya hingga mendapat apa yang diinginkan.
Contoh Resensi Film Korea
Tidak jauh dari film anime Jepang, film Korea juga kini mendominasi bioskop Indonesia bahkan dunia. Film Korea tidak jarang menghadirkan alur tidak biasa dengan teknik pengambilan gambar yang cukup baik. Di bawah adalah contoh resensi film yang bisa dijadikan referensi:
Identitas:
Judul film: Sky Sweepers (Seungriho)
Tahun rilis: 5 Februari 2021
Sutradara: Jo Sung Hee
Produser: Yoon In beom, Kim Soo jin
Penulis naskah: Yoon Seung Min, Yoo Kang Seo Ae, Jo Sung Hee
Produksi: Bidangil Pictures, Dexter Studios
Durasi film: 136 menit
Pemeran: Song Joong Ki, Kim Tae Ri, Jin Seon Kyu, Yoo Hae-Jin
Sinopsis:
Kim Tae Ho seorang pekerja sipil yang bertugas mengamankan residen manusia bumi di luar angkasa. Ia diberi mandat untuk membersihkan penghuni ilegal dan bisa menembak siapa pun bila dibutuhkan.
Suatu hari ia ditugaskan untuk membersihkan unit daerah di luar residen. Ia ditanggungjawabi untuk memastikan tidak ada penumpang legal untuk bisa singgah di residen luar angkasa.
Tanpa sengaja ia bertemu dengan seorang ibu dan bayi kecil berjenis kelamin perempuan.
Satu insiden terjadi hingga ibu tertembak dan bayi tersebut tidak memiliki orang tua lagi. Karena kasihan dengan bayi tersebut, akhirnya Tae Ho memutuskan untuk menjadi ayah angkat dan membesarkannya sendiri.
Ia melanggar peraturan dan berhenti dari pekerjaannya secara utuh. Tentu saja ia harus kehilangan semua fasilitas yang diberikan padanya termasuk uang untuk menunjang hidupnya di luar angkasa.
Akhirnya ia menjadi tukang rongsok dan pembersih luar angkasa.
Membesarkan bayi kecil dengan penuh kasih sayang hingga tumbuh jadi anak manis. Namun, akhirnya ia harus hilang terbawa arus luar angkasa.
Tae Ho sebagai ayah tentu ingin menemukan anaknya bagaimanapun caranya hingga ia menabung untuk menebus cara pencarian anaknya.
Sweeper atau pembersih ini bekerja menarik semua sampah yang mengancam residen luar angkasa. Tidak hanya sendiri ternyata Tae Ho bekerja dengan 3 temannya. Mereka juga bersaing sengit dengan sweeper lainnya.
Alih-alih menemukan anaknya ia malah bertemu anak kecil ajaib yang ditanamkan unsur luar biasa di dalam tubuhnya.
Anak ini ternyata buronan pihak residen dan dihargai tinggi. Tae Ho dalam dilema untuk menyelamatkan anak ini atau menyerahkannya ke pihak residen.
Ulasan:
Film ini diwarnai dengan efek CGV yang begitu memukau. Pada dasarnya, pembuatan film ini banyak menggunakan green screen namun hasilnya tetap bagus dan menghibur.
Ditambah dengan aksi pemeran papan atas seperti Song Jong Ki yang begitu dirindukan penggemarnya.
Tidak hanya menyuguhkan petualangan seru, film ini juga menyajikan perjalanan mengena antara mencari uang untuk menemukan anak yang sudah dinyatakan hilang dengan melindungi anak kecil yang ternyata jadi buronan.
Diselipi aksi kejar kejaran yang menegangkan dengan aksi pembunuhan ada baiknya film ini tidak ditonton oleh usia di bawah 17 tahun.
Secara keseluruhan film ini cukup menyenangkan untuk ditonton dan bisa jadi bahan kajian perfilman.
Kesimpulan:
Film ini tidak hanya menyajikan drama petualangan luar angkasa yang memukau. Di dalamnya juga penonton bisa mendapatkan moral yang begitu besar. Film ini dinilai cukup bagus untuk menemani waktu luang penontonnya.
Lewat karakter Tea Ho penontonnya bisa belajar bagaimana cara bertahan untuk mengejar apa yang diprioritaskan.
Pembelajaran dari teman-teman Tea Ho juga bisa diambil yakni kerja sama bisa membuat keinginan terwujud lebih mudah.
Contoh Resensi Film 5 CM
Film 5 CM jadi salah satu film petualangan yang paling banyak diminati bahkan hingga saat ini. Karakter dan alurnya yang unik banyak mengilhami sineas Indonesia untuk membuat film sejenis.
Tidak hanya unik, film ini juga cocok dijadikan bahan resensi film.
Identitas:
Judul Film: 5 CM
Genre: Drama, petualangan
Sutradara: Rizal Mantovani
Penulis naskah film: Sunil Soraya
Penulis naskah asli: Donny Dhirgantoro
Produser: Rizal Mantovani
Aktor: Herjunot Ali, Fedi Nuril, Pevita Pearce, Saykoji, Denny Sumargo, Raline Shah
Rumah Produksi: Soraya Intercine Films
Tanggal Perilisan: 12 Desember 2012
Durasi: 100 menit
Sinopsis:
5 CM berkisah tentang kelompok pertemanan dewasa yang sudah lama tidak pernah bertemu lagi. Masing-masing dari mereka sibuk dengan apa yang dikerjakannya baik pekerjaan, pengangguran, hingga hal lainnya.
Namun, salah satu dari mereka tiba-tiba muncul di grup chat online dengan aba-aba memerintahkan temannya untuk melakukan olah fisik rutin.
Ternyata olah fisik ini dilakukan untuk persiapan mendaki gunung terkenal yakni Gunung Semeru.
Petualangan pun dimulai dengan cara yang sederhana yakni menaiki kereta kelas ekonomi. Mereka akhirnya bisa berkumpul kembali setelah sekian lama berpisah dan disibukkan oleh aktivitas masing-masing.
Hal menarik bisa ditemukan selama di perjalanan dimana mereka bisa bercanda dan mengobrol seperti sedia kala.
Petualangan asli pun dimulai saat mereka hendak mendaki Gunung Semeru yang terkenal dengan ketinggian gunung sekaligus keindahannya.
Beragam konflik dihadirkan saat perjalanan untuk sampai hingga ke puncak gunung. Potensi ingin meninggalkan teman, cedera, hingga bencana longsor pun jadi scene tak terlupakan dalam film beralur sederhana ini.
Hingga akhirnya semua orang termasuk yang luka bisa berhasil mendaki Puncak Mahameru dengan baik. Mereka pun dibuat takjub dengan apa yang sedang dipandangnya.
Tidak hanya itu mereka pun jadi mendapat pembelajaran yang tidak akan didapat di tempat lain.
Ulasan:
Film asli garapan sineas Indonesia ini menjadi box office dengan pendapatan yang tinggi. Tidak menyangkal bila begitu karena film ini dibuat begitu epik dengan hasil yang cukup memuaskan.
Beragam pembelajaran bisa didapat dari film ini.
Film ini cukup baik pada masanya bahkan bisa dikatakan baik hingga saat ini. Namun. banyak penonton yang berpendapat sedikit terganggu dengan dramatisasi scene saat salah satu anggota pendakian harus terluka.
Dampak dari film ini pun cukup besar yakni dengan membludaknya pengunjung Taman Nasional Gunung Semeru.
Fenomena ini pun akhirnya banyak disayangkan karena banyak bagian taman yang akhirnya rusak oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Namun, di sisi lain film ini menorehkan prestasi yang cukup gemilang. Dimana berbagai penghargaan berhasil didapat dan mengharumkan jejak sinemas perfilman asli Indonesia.
Bahkan hingga kini film ini masih sangat baik direkomendasikan oleh berbagai pihak.
Kesimpulan:
Film bertemakan persahabatan ini cocok ditonton bagi siapa saja yang ingin referensi film ringan. Walaupun alurnya ringan film ini masih cocok dijadikan film unggulan untuk menemani waktu senggang.
Film ini dikatakan sebagai film bagus dari segi produksi dan presentasi visual di dalamnya.
Dengan begitu, film ini juga cocok dijadikan bahan kajian oleh para peneliti untuk mendapat bahan yang ringan namun tetap memenuhi kriteria pengkajian.
Contoh Resensi Film Perahu Kertas
Perahu Kertas juga jadi salah satu film andalan yang bisa dijadikan bahan resensi. Film ini menyajikan alur yang sederhana dan mudah dipahami.
Anda juga bisa menuangkan pendapat pribadi sebebas mungkin seperti contoh berikut ini:
Identitas:
Judul film: Perahu Kertas
Tahun rilis:16 Agustus 2012
Sutradara: Hanung Bramantyo
Produser: Chand Parwez Servia, Putut Widjanarko
Penulis naskah film: Dewi Lestari
Penulis naskah asli: Dewi Lestari
Pemeran: Maudy Ayunda, Adipati Dolken, Reza Rahadian, Elyzia Mulachela, Sylvia Fully, Fauzan Smith, Tio Pakusadewo, Ben Kasyafani, Sharena Rizki, Titi DJ, Kimberly Ryder, Ira Wibowo, August Melasz
Produksi: Starvision Plus, Mizan Productions
Durasi film: 122 menit
Narator: Maudy Ayunda
Sinopsis:
Perahu Kertas berkisah tentang dunia muda mudi dengan segala permasalahan yang dihadapinya. Pemeran utama Kugy (Maudy) percaya bahwa dirinya adalah utusan dewa air Neptunus.
Ia sering kali mengirimkan surat dengan perahu kertas buatannya.
Sementara Keenan (Adipati) adalah seorang pelukis muda dengan bakat yang begitu luar biasa. Ia berhasil mendapat kursi di universitas terbaik. Bersama teman yang lainnya, Kugy dan Keenan menjadi sahabat dekat.
Tentu saja Keenan dan Kugy tidak hanya saling mengagumi. Mereka ternyata saling suka sejak lama bertemu.
Namun, kedekatan mereka tidak semulus yang dibayangkan. Banyak hal yang jadi penghalang keduanya.
Kugy yang berteman dekat dengan teman perempuan di gengnya ternyata tidak bisa memendam perasaan. Begitu pula yang terjadi pada Keenan yang sama-sama menyukai Kugy sejak lama mereka bertemu.
Ternyata Keenan tidak hanya disukai oleh Kugy tapi juga perempuan lain di lingkar pertemanannya sendiri. Tentu saja ini menimbulkan perpecahan.
Hingga akhirnya keduanya memilih untuk menjalankan kehidupannya masing-masing.
Kugy yang memiliki kepintaran di jurusan belajarnya memutuskan untuk lulus dengan cepat. Sementara Keenan dengan lingkungan lukisnya tidak kunjung mendapatkan ide untuk menuntaskan segala tanggungannya.
Akhirnya keduanya memiliki jalannya masing-masing dengan kecenderungan lingkup kerja yang berbeda pula. Kugy akhirnya lulus cepat dengan predikat yang baik lalu dipromosikan ke salah satu perusahaan kerja.
Sementara Keenan masih berkutat di lingkungan lukis yang jadi kegemarannya sejak dulu. Untuk sementara waktu mereka tetap memendam perasaan masing-masing.
Namun, kisahnya akan berlanjut di film Perahu Kertas 2.
Ulasan:
Film ringan ala konflik percintaan muda-mudi ini bisa dinikmati oleh kalangan remaja ke atas. Konflik yang biasa dibalut dengan teknik akting yang luar biasa.
Pemeran berhasil memerankan tokoh dengan baik sehingga cerita tidak membosankan untuk diikuti.
Untuk bentuk adaptasi buku novel ke bentuk film maka hasil ini bisa disebut sebagai hasil yang baik.
Walaupun tentu saja ada beberapa bagian yang dihilangkan tidak menghilangkan keseruan dari presentasi film secara keseluruhan.
Pemain juga bisa memainkan karakternya dengan baik. Para penonton dimanjakan dan dibuat terseret dalam konflik yang dihadirkan.
Terutama konflik Keenan dan Kugy yang akhirnya bisa mempengaruhi penontonnya untuk menantikan bagian dua film.
Kesimpulan:
Film adaptasi dari novel berjudul sama, Perahu Kertas, ternyata berhasil mengobati rindu masyarakat akan film box office dengan alur yang ringan. Pekerja di balik layar patut diapresiasi dengan segala bentuk.
Tidak aneh bila keberhasilan film ini membawa pemain hingga para pekerja di belakang layar untuk menerima penghargaan. Film ini juga sempat direkomendasikan sebagai film remaja yang cocok ditonton di akhir pekan.
Demikian informasi mengenai contoh resensi film, semoga bermanfaat ya.