Kepemimpinan Dalam Islam
Kepemimpinan dalam Islam adalah suatu hal yang tidak dapat terpisahkan dengan seorang pemimpin. Hal ini karena Islam sangat menjunjung tinggi nilai-nilai organisasi serta masyarakat.
Bahkan dalam lingkup paling kecil seperti keluarga, ajaran Islam menunjukkan bahwa setiap laki-laki adalah seorang pemimpin.
dan bertanggungjawab atas apa yang dipimpinnya. Ajaran tersebut nantinya akan membentuk pribadi muslim menjadi seseorang yang bertanggungjawab, kerja keras, dan jadi suri tauladan.
Sebagai umat muslim, apabila ingin mempelajari tentang sikap-sikap seorang pemimpin, terdapat contoh dan figur paling mulia, yaitu Nabi Muhammad SAW. Terdapat banyak sekali contoh serta teladan yang dapat diaplikasikan dari dalam diri Beliau.
Konten :
Pengertian Kepemimpinan Dalam Islam
Istilah ini sangat melekat erat pada sebuah masyarakat, karena dimana ada seseorang yang mengarahkan serta memberikan bimbingan, pasti muncul istilah “kepemimpinan”.
Melalui hal tersebut, seseorang mau untuk mendengarkan, mengikuti, serta mencontoh berbagai perilakunya.
Istilah tersebut biasanya melekat pada sosok seorang pemimpin, tetapi tidak terbatas hanya dimiliki olehnya saja. Apabila pemimpin adalah sebuah jabatan struktural, maka kepemimpinan adalah sifat-sifat atau perilaku yang ada padanya.
Contoh Kepemimpinan Dalam Islam
Contohnya seorang kepala sekolah ketika membuat program-program sekolahnya selalu melibatkan staf-staf dan karyawannya menunjukkan adanya sikap demokratis.
Hal tersebut kemudian memberikan nilai bahwa kepemimpinan seorang kepala sekolah itu adalah demokratis.
Ada banyak sekali perilaku yang dapat menggambarkan bagaimana kepemimpinannya seorang tokoh.
Contohnya mudah memaafkan apabila ada orang berlaku kasar padanya, sikap kedermawanan dengan memberikan santunan kepada anak yatim dhuafa, dan sebagainya.
Apabila menilik lagi kepada sikap-sikap Rasul, ada banyak sekali perilaku baik yang mulai jarang nampak pada pemimpin saat ini.
Seperti bersikap adil pada rakyatnya, mengutamakan kesejahteraan dibandingkan kekayaan pribadi, jiwa sederhana, dan banyak lainnya.
Ada banyak faktor mengapa sikap atau perilaku tersebut jarang nampak lagi, mulai dari ambisi politik menginginkan keuntungan pribadi, peran sosial media yang menyorot pada isu – isu tertentu, serta pola pendidikan kurang optimal dalam membentuk karakter bangsa.
Konsep Kepemimpinan Dalam Islam
Sejatinya konsep mengenai hal ini sudah ada sejak Islam berkembang dan melekat pada setiap muslim.
Sebagaimana tertuang Surat Al-Baqarah ayat 30, menyatakan bahwa Allah menciptakan manusia menjadi seorang khalifah, bertanggung jawab mengelola alam dan manusia.
Mengingat demikian tujuan diciptakannya manusia, menunjukkan bahwa setiap manusia adalah seorang yang ditugaskan untuk memimpin dan membimbing. Karenanya masing – masing muslim mengharuskan memiliki sifat serta sikap yang baik.
Hal ini menunjukkan bahwa definisi kepemimpinan di dalam ajaran Islam adalah sikap sejati yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Tidak hanya terbatas ketika sedang memiliki jabatan struktural, tetapi dalam perilakunya sehari-hari.
Sikap ini tidak terlepas dari pentingnya kepemimpinan dalam Islam, tidak hanya sebagai sebuah perilaku yang dapat dicontoh oleh sesama. Tetapi juga merupakan sebuah pedoman atau kontrol diri bahwa setiap orang memiliki kewajiban untuk menjaga alam.
Definisi demikian tentunya berbeda sekali dengan praktik kepemimpinan yang ada pada masa sekarang. Sikap seorang politisi atau seseorang yang memiliki jabatan struktural sebagian besar merupakan sebuah pencitraan, yaitu menunjukkan kesan baik di mata publik.
Citra sejatinya adalah gambaran serta penilaian seseorang terhadap pemimpin, melihat hal ini tentu apabila pemimpinnya orang baik tidak perlu pencitraan. Karena secara otomatis masyarakat dapat menilai bahwa dirinya mampu memimpin dan membimbing masyarakatnya.
Jenis-Jenis Kepemimpinan yang Banyak Diterapkan Pemimpin Muslim
Meskipun setiap orang memiliki sikap berbeda-beda dalam membimbing rakyatnya, tetapi secara umum dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis.
Jenis tersebut menggambarkan bagaimana cara pengambilan keputusan dan keterlibatan anggotanya.
Karismatik
Tipe satu ini memiliki ciri khas berupa memiliki kelebihan tertentu yang dipercaya merupakan sebuah anugerah dari Allah dan orang tersebut menggunakannya demi kepentingan banyak orang. Tipe ini merupakan perwujudan kepercayaan umat terhadap hal ghaib.
Ciri khas lainnya adalah pengikutnya banyak serta mau mengerjakan sesuai dengan anjuran dari pemimpinnya. Kekuasaan bersifat mutlak karena tidak ada anggotanya yang memiliki anugerah tersebut, namun tidak memeras maupun mengeksploitasi anggotanya.
Paternalistis
Konsep pemimpin dan kepemimpinan dalam Islam jenis paternalistis menitik beratkan peran seorang pimpinan untuk membimbing masyarakatnya. Masyarakatnya dianggap layaknya anak belum dewasa, sehingga mengharuskan pemimpinnya mengayomi dan membimbingnya.
Relasi demikian terlihat kuat pada masa Rasul, mengingat banyak sekali anggotanya dari kalangan budak yang belum mengenal banyak hal terkait ajaran Islam. Pemimpin menjadi sumber informasi terpercaya serta memiliki kewajiban terhadap warganya untuk mengedukasi warganya.
Militeristis
Militeristik tidak berarti harus menjadikan bawahannya sebagai tentara, tetapi gayanya mirip praktik pada bidang militer. Yaitu adanya kekuasaan bersifat hierarkis serta ketundukan dan kepatuhan bawahan menjadi titik topang berjalannya sebuah kekuasaan.
Populistis
Solidaritas menjadi sebuah nilai penting ketika melihat seseorang memiliki karakteristik populistis. Prinsip – prinsip adat atau kehidupan bersama-sama menjadi penggerak serta pendorongnya dalam mengambil keputusan.
Solidaritas kuat juga ditunjukkan pada berbagai kegiatan-kegiatannya, seperti mengharuskan kehadiran seluruh anggotanya ketika momen tertentu. Pemimpin tipe seperti ini sedikit sulit dalam menerima perubahan, mengingat perilakunya harus sesuai dengan kehendak warganya.
Visioner
Keterampilan melihat masa depan adalah kemampuan langka, dibutuhkan kepekaan, kecerdasan, dan pengamatan mendalam terhadap kondisi masa kini kemudian memprediksi kondisi di masa depan. Coro khas visioner adalah pandangannya cenderung ke depan dan antisipatif.
Transformatif
Pemimpin dengan gaya transformatif memiliki komitmen besar dalam merealisasikan keinginannya dalam membangun masyarakat. Kelemahannya terkadang adalah keinginan seorang pemimpin bisa jadi tidak obyektif terhadap kondisi masyarakatnya saat ini.
Kepemimpinan Tokoh Besar Dalam Islam
Apabila ingin melihat contoh kepemimpinan dalam Islam, ada baiknya mengulik sejarah sedikit untuk mengetahui bagaimana karakteristik tokoh – tokohnya. Berikut beberapa tokoh terpandang bagi umat Islam untuk dipelajari tentang kepemimpinannya.
Abu Bakar As Siddiq
Tidak ada orang tidak kenal salah satu sahabat nabi ini, Beliau terkenal karena kelembutan dan kedermawanannya. Bahkan sebelum menjabat sebagai seorang khalifah, hartanya banyak dihabiskannya demi membebaskan budak, sedekah, maupun membantu kebutuhan umat muslim.
Perilaku tersebut juga ditunjukkannya ketika sudah menjadi seorang khalifah. Meskipun hatinya dermawan serta ketundukan terhadap ajaran Islam begitu tinggi, tetapi mau menerima pembaruan, seperti ide pembukuan Al-Quran usulan Umar bin Khattab.
Umar Bin Khattab
Sebelum menjadi khalifah, Umar terkenal karena ketegasan dan keras sikapnya, namun sikap tersebut dibarengi dengan sifat adil, sehingga ketika menjadi khalifah tidak sewenang – wenang terhadap masyarakatnya. Bahkan gaya hidupnya juga sederhana sekali.
Umar Bin Abdul Aziz
Umar bin Abdul Aziz atau terkenal dengan sebutan Umar II, pada masa kepemimpinannya, wilayah Islam sedang dalam masa kejayaan. Raja sebelumnya terlena dengan kekuasaan, seperti korupsi, berlaku sewenang – wenang, menindas rakyatnya, berbeda dari Umar II.
Setiap manusia harus mampu menjaga sifat dan sikapnya, karena tidak hanya berpengaruh positif bagi dirinya juga bagi lingkungannya.
Baca : Kata Kata Islami Yang Menginspirasi
Manusia memiliki kecenderungan meniru, karenanya kepemimpinan dalam Islam harus dipupuk, baik oleh pemimpin maupun masyarakat biasa.