Ragam

Kerajinan Bahan Lunak

Kerajinan bahan lunak adalah segala bentuk kerajinan yang terbuat dari bahan semi padat. Dengan berkembangnya teknologi, bahan semi padat sekarang jumlahnya sangat banyak tidak hanya sabun dan tanah liat saja.

Bahkan kedepannya industri kecil seperti ini dapat dikembangkan lebih luas lagi.

Yakni, sebagai salah satu metode pembangunan berkelanjutan bidang ekonomi dan sosial. Dampaknya bagi lingkungan hidup juga tidak signifikan.

Komponen semi padatan dapat menggunakan apapun mulai dari kimia hingga alami. Bahan kimia biasanya berwujud seperti sabun, sedangkan alami sering menggunakan tanah liat karena mudah diolah.

Keduanya jika dilihat dari aspek keberlanjutan lingkungan tentu tidak memberikan dampak negatif. Sabun misalnya, karena masih dalam bentuk padatan maka limbahnya juga tidak terlalu berbahaya.

Apabila komponen seperti ini dimanfaatkan sebagai industri kreatif maka dapat mendatangkan keuntungan besar. Namun sayangnya produk semi padat seperti ini masih memiliki keterbatasan fungsional.

Sekarang kerajinan dari bahan lunak memang penggunaannya masih terbatas sebagai barang seni dan dekorasi.

Namun ini tidak menghalangi peningkatan produksi. Melihat industri properti semakin meningkat tentunya kebutuhan dekorasi juga penting.

Sisi positif dari pemanfaatan industri berbahan seperti ini adalah dapat menggunakan limbah. Pembuatan sabun dari produk sisa juga dapat dilakukan, limbah kertas juga dapat disulap sebagai komponen utama.

Karena dapat menggunakan bahan daur ulang maka industri seperti ini sejalan dengan prinsip keberlanjutan lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan. Jadi sangat pas jika diterapkan oleh banyak pihak.

Pengertian Kerajinan Bahan Lunak

Kerajinan bahan lunak merupakan implementasi dari teknologi bahan semi padat yang sekarang jumlahnya sangat banyak tidak hanya sabun dan tanah liat saja.

Bahan semi padat bukan seperti batu atau beton, jadi awalnya merupakan serbuk atau sedikit cair misalnya gypsum, sabun, bubur kertas dan tanah liat. Keempat bahan tersebut memerlukan proses pemadatan berikutnya.

Jadi produk mentah tidak memiliki kepadatan tinggi sehingga mempermudah proses pembentukan menjadi wujud yang diinginkan. Ini tentu saja membuat seniman amatir lebih mudah mempelajarinya.

Tingkat kesulitan yang mudah membuat produk kerajinan bahan lunak sering dipilih sebagai salah satu industri rumahan. Karena tidak membutuhkan keterampilan tinggi untuk menghasilkan barang jadi.

Serat alami dan kulit sekarang juga masuk dalam kategori bahan semi padat. Sehingga semakin luas bahan dasar yang dapat dijadikan produksi. Tentu akan mempermudah para produsen membuat karya lainnya.

Konsep kerajinan seperti ini juga ikut berkontribusi dalam program go green. Karena mayoritas komponen mentah yang digunakan berasal dari daur ulang.

Kertas adalah contoh utamanya karena banyak sampah dan mudah di daur ulang.

Bahan dasar seperti itu biasanya diperoleh dari proses daur ulang atau sisa. Jadi tidak membutuhkan produk matang dari alam dan olahan kimia. Ini menjadi nilai tambah penting ketika menerapkannya.

Prinsip Kerajinan Bahan Lunak

Prinsip utama yang digunakan dalam industri kreatif seperti ini adalah pemanfaatan barang sepele menjadi produk primer. Meskipun memiliki fungsi sebatas dekorasi dan karya seni namun masuk dalam kategori produk primer.

Jadi produk kerajinan berbahan semi padat dapat berkontribusi langsung pada kelestarian alam.

Sekali lagi ini memberikan dampak besar pada pembangunan berkelanjutan. Sehingga wajib untuk dilestarikan dan dikembangkan.

Prinsip pembuatan dari komponen seperti ini adalah pengubahan bentuk awal menjadi sekunder kemudian primer. Jadi terdapat tiga perubahan bentuk mulai dari dasar hingga barang jadi.

Apabila tidak dilakukan seperti ini maka ketahanan, nilai seni, dan fungsionalnya kurang optimal. Oleh karena itu meskipun pembuatannya mudah namun membutuhkan waktu relatif panjang.

Lilin hias adalah contoh kerajinan bahan lunak yang memiliki tiga perubahan bentuk. Dari dasar padat (recycle) kemudian dicairkan (reuse) lalu dipadatkan kembali (reshape). Prinsip ini juga secara umum dapat diterapkan pada komponen lain.

Untuk lilin sendiri proses pembuatannya masih relatif singkat karena prose kimia didalamnya tidak membutuhkan waktu lama ketika berubah bentuk. Komponen awal lainnya belum tentu memiliki fleksibilitas sama.

Mayoritas dari komponen semi padat atau fleksibel membutuhkan pembuatan cukup lama. Kulit misalnya, komponen ini membutuhkan proses pengolahan yang kompleks agar fleksibel dan mudah dibentuk.

Oleh karena itu keterbatasan terbesar dalam industri kreatif berbahan lunak adalah waktunya. Industri rumahan tidak akan mampu membuat produk berjumlah banyak tanpa tenaga kerja volume tinggi.

Jadi jika ini akan dikembangkan maka membutuhkan banyak sumber daya manusia sebagai tenaga. Sisi baiknya tentu akan membuat lapangan pekerjaan semakin besar dan mengatasi masalah pengangguran.

Contoh Produk Kerajinan Berbahan Lunak

Disini kami akan membagi menjadi dua kategori yaitu komponen alami dan buatan. Karena keduanya secara umum memiliki proses pembuatan berbeda. Jadi penerapannya membutuhkan perhatian khusus.

1. Kerajinan dari Komponen Kimiawi

Kerajinan bahan lunak buatan dapat diproduksi menggunakan berbagai macam komponen dasar. Paling mudah dan sering digunakan adalah sabun dan kertas. Proses pembuatannya juga mudah bagi pemula.

Produk kimiawi memang membutuhkan tiga pengubahan sesuai dengan prinsip umum daur ulang. Jadi bentuk awal akan diubah menjadi wujud sekunder, kemudian dipadatkan lagi.

2. Kerajinan dari Komponen Alami

Kerajinan bahan lunak alami menggunakan produk dari alam secara langsung. Baik itu berupa bahan sisa atau daur ulang semuanya tetap dapat digunakan. Prosesnya juga menggunakan dua tahap saja.

Tapi tidak semua karena sekali lagi tergantung bagaimana komponen mentah yang digunakan. Menggunakan tiga tahap seperti serat alami misalnya, produk awal diubah menjadi wujud sekunder, baru dijadikan produk jadi.

Dari dua komponen baik kimia maupun alami semuanya tetap membutuhkan waktu relatif panjang. Contoh barang jadi misalnya lilin hias, pot dari tanah liat, vas bunga berbahan bubur kertas, dan masih banyak lainnya.

Apabila diprediksi di masa mendatang maka potensi kreativitas dari industri seperti ini tidak ada habisnya. Karena barang sekunder masa akan datang tentu wujudnya akan lebih bervariasi dan membutuhkan metode recycle berbeda.

Metode Pembuatan Kerajinan Berbahan Lunak Secara Umum

Apabila kamu ingin mengetahui teknik pembuatan secara rinci maka kami memiliki detailnya. Berikut ini merupakan teknik kerajinan dari bahan limbah lunak berupa kertas yang mudah dilakukan.

Baik dari komponen alami maupun buatan sebenarnya metode pembuatan dapat digeneralisasi. Jadi lebih mudah untuk melakukan produksi secara masal. Ini perlu dipahami jika kamu berniat membuka industri rumahan.

Langkah pertama dalam pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak adalah menentukan komponen pembentuk dasarnya. Kita ambil contoh disini misalnya kertas sisa, ini dapat didaur ulang dan diproses secara mudah.

Kedua melakukan perubahan dari bentuk awal, karena menggunakan kertas maka akan diubah menjadi bubur. Langkah ini dilakukan untuk mencampurkan komponen menjadi bentuk lebih seragam.

Langkah kedua memang membutuhkan waktu lama karena untuk menjadikan kertas dari berbagai sumber bisa seragam cukup sulit. Apalagi jika tidak menggunakan campuran kimia lain sehingga memakan cukup banyak waktu.

Langkah terakhir adalah mengubah bentuknya sesuai dengan keinginan pembuat. Disini semuanya tergantung dari kreativitas dan keinginan pembuat. Jadi bentuk akhir bisa sangat bervariasi wujud dan fungsinya.

Memang dengan adanya tiga proses ini akan membuat waktu pengerjaan menjadi relatif panjang. Apalagi pada tahap pertama dan kedua yang menjadi penguras waktu paling panjang selama produksi.

Kemudian tahap ketiga waktunya akan dapat dipotong apabila bentuk terakhir yang diinginkan relatif mudah dibentuk. Kemampuan sumber daya manusia juga mempengaruhi durasi ini.

Setelah memahami bagaimana proses pembuatan secara detail tentunya kamu bisa mulai menerapkannya secara perlahan. Tidak perlu langsung membuat industri sendiri, lakukan secara individual dan lihat hasilnya.

Ketika konsistensi dalam pembuatan sudah didapatkan maka membuka industri sendiri dapat menjadi opsi. Memang kerajinan bahan lunak menyimpan potensi besar sehingga sayang jika dianggap sepele.

Baca Selengkapnya

Wahyu Blahe

Guru SEO, Blogger Medan, Public Speaker, Digitalpreneur, Konsultan Digital Marketing | WA: 085261199133

Artikel Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button