Marketing

Contoh Makalah Pemasaran Pariwisata, Strategi, dan Konsepnya

Contoh makalah pemasaran pariwisata, strategi, dan konsep memang dibutuhkan sebagai referensi pengerjaan tugas.

Pariwisata sendiri merupakan paduan dua kata yaitu “Pari” dan “Wisata”.

Kata ini diambil dari bahasa Sansekerta di mana “Pari” artinya penuh, semua, atau seluruh, dan “Wisata” yang bermakna perjalanan. Pariwisata ini memiliki tiga unsur yaitu manusia, tempat, dan waktu.

Secara umum, pariwisata diartikan sebagai sebuah kegiatan yang memiliki tujuan dalam menyelenggarakan jasa pariwisata, mengusahakan atau menyediakan objek wisata, sarana pariwisata, dan usaha yang yang terkait.

Pemasaran merupakan suatu kegiatan untuk memperkenalkan kepada masyarakat akan produk atau layanan jasa.

Pemasaran pariwisata adalah kegiatan memperkenalkan suatu objek atau sarana wisata dengan tujuan untuk menarik wisatawan.

Strategi Pemasaran Pariwisata

Peranan sebuah pemasaran pariwisata memang sangat berpengaruh pada kehidupan sebuah objek wisata. Hal ini mengingat banyaknya pesaing dan munculnya berbagai destinasi wisata baru. Sampai saat ini marketing pariwisata masih menjadi cara paling ampuh dalam mendatangkan wisatawan.

Strategi pemasaran pariwisata yang baik akan meningkatkan pengawasan efektif pada sebuah tempat wisata. Seiring dengan perkembangan tempat wisata, maka pengawasan juga akan terus ditingkatkan agar wisatawan merasa nyaman. Hasil akhirnya adalah target dan tujuan akan semakin terarah.

1. Membangun Identitas

Langkah awal yang bisa dilakukan dalam strategi pemasaran pariwisata ini adalah membangun identitas tempat wisata tersebut. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan tempat wisata.

Menjual tempat pariwisata berarti menjual apa yang ada dalam objek tersebut, contohnya danau, pegunungan, arena bermain, wahana wisata, dan lainnya. Tuangkan secara detail, apa yang menjadi keunggulan sehingga wisatawan tertarik untuk datang.

Identitas tempat wisata ini juga bisa berupa sejarah adanya tempat wisata tersebut. Adanya informasi ini akan membuat promosi menjadi lebih terarah. Wisatawan juga lebih mudah untuk melihat apa saja yang ada di objek tersebut.

2. Tentukan Target Pasar

Menentukan target pasar adalah suatu hal yang penting agar strategi pemasaran dapat optimal dan tepat sasaran. Berhasil dan tidaknya pemasaran, akan bergantung dari penentuan target tersebut. Hal ini akan berpengaruh pada banyak sedikitnya wisatawan yang datang.

Sebuah target pasar yang jelas, membantu pemasaran untuk bekerja lebih terarah. Dalam hal tersebut, setiap pengelola tempat wisata perlu melakukan analisis yang tepat. Kesalahan dalam menentukan target pasar akan membuat tempat wisata tidak banyak dikunjungi.

Cara lain agar bisa menentukan target pasar optimal adalah menjalin kerja sama dengan pihak lain sesuai dengan objek wisata yang akan dipasarkan. Bukan hanya tentang fasilitas dan isi di dalamnya, namun analisis peluang tentang kapan waktu ramai pengunjung juga perlu diperhatikan.

3. Menetapkan Harga

Strategi manajemen yang baik harus memunculkan tentang penetapan harga. Perhitungan besaran harga dilihat mulai dari tempat, lokasi, dan fasilitas. Hal yang perlu diingat adalah harga harus mencerminkan pelayanan, jangan sampai pelanggan merasa tidak sesuai dengan apa yang diterima.

Perlu anda ketahui bahwa, tidak semua wisatawan adalah orang yang berasal dari keluarga mampu. Poin inilah menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan harga. Area publik atau fasilitas umum juga perlu diperhatikan, agar pengunjung puas ketika berkunjung.

4. Merumuskan Unique Selling Proposition (USP)

Suatu badan usaha diminta merumuskan USP sebagai pembeda antara satu perusahaan dengan usaha yang lain. Begitu juga pada strategi pemasaran pariwisata ini. Tujuannya adalah agar bisa melihat apa keunikan yang dimiliki, cara menarik minat wisatawan, dan ide lainnya.

Seluruh penilaian tentang keunikan dan berbagai ide kreatif lainnya, akan menjadi langkah awal bagaimana para wisatawan mau berkunjung. Hal ini sangat membantu menentukan langkah promosi yang tepat.

5. Melakukan Pemasaran

Langkah terakhir dari strategi pemasaran adalah melakukan pemasaran. Setelah analisa dan pembahasan untuk menentukan target pemasaran yang tepat, anda bisa melakukan proses pemasaran sesuai role yang ditentukan.

Proses pemasaran ini sebagai penentu apakah tempat wisata yang ditawarkan akan ramai atau sepi pengunjung. Harusnya jika sebelumnya telah melalui tahapan dalam strategi pemasaran, maka akan banyak wisatawan yang datang.

Marketing pariwisata dapat dilakukan dengan banyak cara, bisa melalui pemasangan reklame di beberapa titik strategis, leaflet, brosur, atau iklan di media massa. Saat ini ada juga cara efektif yaitu dengan menggunakan sosial media seperti Instagram, Facebook, dan lainnya.

Konsep Pemasaran Pariwisata

Konsep pemasaran adalah sebuah dasar bagi terlaksanannya kegiatan pemasaran. Begitu juga dalam hal pemasaran pariwisata. Penentuan konsep pemasaran yang tepat, akan membantu melancarkan skema pemasaran yang tepat.

1. Konsep Produksi

Pada konsep produksi ini mengusung pendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang bisa didapatkan dengan mudah serta memilih harga yang murah. Orientasi dari konsep ini adalah pencapaian efisiensi produk dan distribusi yang semakin luas.

2. Konsep Produk

Hampir sama dengan konsep produksi, konsep ini lebih ditekankan bahwa konsumen lebih memilih produk yang menawarkan mutu, ciri terbaik, dan performansi. Konsumen dianggap menyukai sebuah produk jika penampilannya baik dan berkualitas.

3. Konsep Penjualan

Seperti nama konsep ini, konsep penjualan mengedepankan tentang pendapat bahwa konsumen akan diam saja, jika tidak ada upaya promosi. Dengan kata lain, konsumen tidak boleh dibiarkan sendiri begitu saja.Titik utama berada di tangan produsen, di mana harus mengupayakan promosi penjualan.

4. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran ini berbunyi kunci dari tercapainya tujuan pemasaran terdiri dari bagaimana menentukan keinginan pasar. Selain itu, harus dapat memberikan kepuasan secara efektif dan efisien kepada konsumen.

5. Konsep Pemasaran Sosial

Konsep ini mengemukakan tentang penentuan kebutuhan, kepentingan, dan keinginan pasar. Termasuk di dalamnya adalah bagaimana memberikan kepuasan yang diharapkan lebih efektif dibandingkan pesaing. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan konsumen.

6. Konsep Pemasaran Global

Konsep ini memiliki pengertian yang lebih luas, yaitu tentang pemahaman faktor lingkungan yang dapat berpengaruh dalam proses pemasaran. Tujuan dari konsep ini adalah upaya untuk bisa memenuhi keinginan semua pihak.

Aplikasi konsep pemasaran dalam pariwisata adalah dengan mengembangkan semua potensi yang dimiliki oleh objek wisata tersebut. Hal ini berlaku baik untuk wilayah yang sudah berkembang maupun yang belum berkembang.

Semua objek wisata pada dasarnya layak untuk dijual, namun perlu adanya langkah dan konsep yang andal agar tepat sasaran. Pola karakter objek pariwisata yang berbeda-beda menjadi sebuah modal dasar pemasaran pariwisata tersebut.

Pentingnya Pemasaran Pariwisata

Promosi atau pemasaran merupakan kegiatan pokok dalam usaha mengembangan dan mempertahankan hidup suatu usaha pariwisata. Berhasil dan tidaknya sebuah promosi akan tergantung dari keahlian dan kemampuan masing-masing pengelola.

Kegiatan pemasaran pada masing-masing objek wisata memang akan berbeda-beda bentuknya, namun memiliki tujuan yang sama. Berikut ini adalah penjelasan tentang manfaat dan tujuan dari kegiatan pemasaran pariwisata menurut Setiadi:

1. To Inform (Menginformasikan)

Kegiatan informatif ini dilakukan dengan maksud pengenalan kepada publik tentang keberadaan tempat wisata tersebut. Isi informasi yang ada di dalamnya adalah hal-hal penting yang berkaitan dengan objek.

Salah satu contohnya adalah nama tempat wisata, alamat, potensi apa saja yang disajikan, harga tiket, fasilitas, dan informasi lainnya yang terkait. Kegiatan ini menjadi sangat penting karena tanpa adanya promosi ini publik juga tidak akan mengetahui keberadaan tempat wisata tersebut.

Bagi wisata yang sudah berkembang, masih perlu juga memberikan informasi melalui media promosi. Tujuannya untuk tetap memberikan pengetahuan bahwa objek wisata tersebut masih siap dikunjungi. Akan lebih baik lagi jika ditambahkan informasi baru yang mendukung.

2. To Persuade (Mempengaruhi)

Promosi menjadi penting karena sifatnya yang mempengaruhi. Kegiatan pemasaran dilakukan untuk mendorong publik agar berminat untuk datang ke tempat wisata yang dipromosikan. Selain itu juga bisa menjadi alat agar para investor mau bekerja sama dengan pengelola.

Media promosi yang tepat akan memudahkan publik untuk mengakses berbagai hal yang berkaitan dengan wisata. Pemasaran dengan media yang atraktif dan komunikatif mampu menaikkan rasa keingintahuan akan objek yang dipromosikan.

Secara umum, pemasaran dalam bidang pariwisata ini menempati posisi penting dalam maju dan tidaknya sebuah tempat wisata. Banyak hal yang didapatkan dari adanya kegiatan promosi ini. Berikut adalah beberapa contoh tentang pentingnya sebuah promosi wisata yang efektif:

  1. Sebagai Sumber Informasi

Kepentingan pemasaran yang paling utama adalah memberikan informasi. Tujuannya agar banyak yang berkunjung. Media informasi saat ini cukup banyak, bisa dilakukan melalui media sosial atau platform yang lainnya.

  1. Komunikasi

Media pemasaran yang digunakan, juga memiliki peranan ganda sebagai alat komunikasi antara pengelola dengan publik. Cara ini akan menyaring masukan dari para pengunjung sebagai bahan evaluasi pemasaran atau penyedia layanan wisata.

  1. Branding

Salah satu pentingnya promosi adalah sebagai branding destinasi wisata tersebut. Secara umum branding diartikan sebagai identitas daerah wisata. Caranya adalah melalui nama, logo, tagline, warna, atau yang lainnya.

  1. Membentuk Persepsi dan Emosi

Pemasaran pada media sosial atau platform yang lainnya memiliki potensi untuk memberikan efek persepsi dan emosi wisatawan secara efektif. Pengalaman yang dibagikan wisatawan akan membantu promosi dari wisata yang telah dikunjunginya.

Latar Belakang Pemasaran Pariwisata

Sebuah kegiatan pemasaran pariwisata dilakukan bukan secara asal-asalan. Ada maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Begitu juga ada alasan kenapa sebuah pemasaran pariwisata harus dilakukan. Sebuah pemasaran akan menjadi tantangan sekaligus peluang bagi sebuah tempat wisata.

Banyaknya destinasi wisata tentu menjadi pesaing yang kuat dalam mempromosikan tempat wisata. Pengelola harus memiliki strategi dan konsep pemasaran yang efektif agar berbeda dengan destinasi wisata lainnya. Alasan yang melatarbelakangi adanya pemasaran pariwisata antara lain:

1. Memudahkan Pengenalan Wisata

Sebelum melakukan pemasaran, perlu dilakukan riset pemasaran yang tujuannya untuk mengetahui respon pasar. Langkah ini sebagai pengendali resiko ketika tempat wisata sudah dibuka. Pemasaran akan memberikan informasi kepada publik agar berkunjung ke tempat wisata.

2. Meningkatkan Penjualan

Adanya kebutuhan untuk melakukan analisis dan evaluasi kinerja, maka sangat diperlukan sebuah kegiatan pemasaran. Adanya proses pemasaran dapat mengoptimalkan dan membantu menemukan metode alternatif untuk meningkatkan kunjungan.

3. Perlunya Penyusunan Strategi Pasar

Memasarkan suatu objek baru atau mempertahankan objek yang sudah ada, membutuhkan strategi yang tepat. Bukan hanya dengan pengelolaan tempat namun juga pemasaran efektif agar publik semakin tahu dengan tempat wisata tersebut.

4. Perlunya Branding

Tempat wisata tanpa branding mungkin akan lambat dalam perkembangannya. Adanya pemasaran ini dapat memposisikan brand agar populer. Loyalitas publik juga bisa dipertahankan pada brand tersebut.

Contoh Manajemen Pemasaran Pariwisata

Sebagai contoh dalam penerapan manajemen pemasaran pariwisata pada objek wisata pantai baru. Pantai ini belum banyak dikenal karena lokasinya yang cukup jauh dari jalur utama. Akses menuju lokasi berupa jalan cor blok selebar 3 meter.

Kawasan pantai baru ini akan dikembangkan menjadi wisata keluarga yang aman. Dibangun fasilitas pendukung seperti gazebo, toilet dan kamar mandi, serta penginapan dengan konsep minimalis. Disediakan pula coffee shop dan rumah makan dengan menu utama adalah seafood.

1. Target Pasar

  • Wisatawan lokal
  • Wisata keluarga
  • Outbond
  • Camping
  • Wisatawan asing

2. Faktor Geografis, Demografis, dan Perilaku

  • Wilayah sasaran dari aspek geografis pada tahap awal ditargetkan sebanyak 20 juta kunjungan.
  • Rasio faktor demografis adalah kelompok usia 2-30 tahun sebesar 58%, dan kelompok usia 31-60 tahun sebesar 42%.
  • Faktor perilaku ditargetkan wisatawan dapat menikmati rekreasi yang aman, nyaman, serta kekeluargaan.

3. Analisa SWOT

1. Kekuatan (Strengths)

Pantai baru memiliki potensi alam yang masih alami dengan pasir putih yang bersih dan jauh dari polusi. Lokasinya yang tersembunyi membuat keberadaan pantai ini masih terjaga. Ombak yang tidak terlalu tinggi juga aman bagi para pengunjung.

Garis pantai yang tidak terlalu panjang akan lebih memudahkan petugas dalam mengawasi wisatawan. Fasilitas yang lengkap dapat dimanfaatkan para pengunjung. Akses jalan bersih dan terdapat papan petunjuk yang jelas.

2. Kelemahan (Weaknesses)

Masih mengandalkan modal dari investor, karena belum mampu dikelola secara mandiri. Kurangnya promosi yang efektif dan branding yang belum terbentuk.

3. Peluang (Opportunities)

Partisipasi beberapa pihak mulai tumbuh sehingga dapat menekan biaya. Peluang dan kemampuan mendongkrak kunjungan semakin meningkat. Banyak keluarga yang memberikan respon positif akan keberadaan pantai baru.

4. Ancaman (Threats)

Persaingan dari pantai-pantai terdekat yang juga mulai berbenah. Menurunnya daya beli masyarakat karena faktor ekonomi yang terjadi.

4. Strategi Pemasaran

Berdasarkan analisa SWOT yang telah dilakukan, manajemen menentukan strategi pasar yang tepat. Manajemen memberikan beberapa alternatif strategi yang bisa digunakan sesuai dengan kondisi saat itu.

  • Sebagai langkah pertama promosi, pengelola memberikan free tiket masuk selama 7 hari bagi semua pengunjung. Para wisatawan hanya akan dikenakan tiket parkir berdasarkan jenis kendaraannya.
  • Pengelola juga memasang baliho dan spanduk di beberapa titik strategis, agar publik dapat membaca dan tertarik untuk datang.
  • Pemasaran lainnya dilakukan melalui sosial media seperti Instagram, Facebook, dan lainnya. platform ini dianggap paling efektif untuk menarik minat wisatawan terutama untuk kalangan usia 18-35 tahun.
  • Sebagai diferensiasi, pengelola mengadakan yoga bersama dilanjutkan penataan dan bersih-bersih pantai dua kali satu minggu.

5. Tujuan Manajemen Pemasaran Pariwisata

  • Meningkatkan jumlah kunjungan.
  • Memperkenalkan kepada publik akan destinasi wisata baru.
  • Mendukung program pemerintah terutama dalam hal pengembangan pariwisata daerah.
  • Mendapatkan branding yang baik sebagai tempat wisata ramah lingkungan.

6.     Bauran Pemasaran

1. Produk

Produk yang dijual adalah pantai dan sekitarnya, berikut fasilitas pendukung yang ada di dalam wilayah pantai.

2. Price

Manajemen melakukan analisis faktor-faktor yang terkait guna menentukan harga yang sesuai. Harga yang diatur di dalamnya meliputi tiket masuk, jasa sewa penginapan, dan fasilitas lainnya.

3. Place

Tempat yang dipromosikan adalah kawasan pantai baru mulai dari pintu masuk hingga area di sekitarnya. Pengunjung akan dipermudah dengan fasilitas maps yang terdapat di media sosial, link di Google Maps, serta papan petunjuk manual mulai jalur utama hingga pantai.

4. Promotion

Tim promosi yang mengatur semua kegiatan pemasaran melalui beberapa macam program. Saluran promosi yang digunakan adalah media massa, reklame, spanduk, media sosial (Facebook, Instagram, Twitter), dibantu dengan promosi melalui penawaran kerja sama.

Nah, sekian informasi mengenai contoh makalah pemasaran pariwisata, strategi pemasaran pariwisata, konsep pemasaran pariwisata,

Baca Selengkapnya

Wahyu Blahe

Guru SEO, Blogger Medan, Public Speaker, Digitalpreneur, Konsultan Digital Marketing | WA: 085261199133

Artikel Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button